Diskusi Wayang 17 Februari 2007 , Berangkat dari Cikarang menuju Depok, akhirnya saya meluncur juga ke Universtas Indonesia di Depok. Perjalanan ke Depok saya tempuh dengan naik bis umum cikarang - Kp.Rambutan dan turun di Pasar Rebo, dari pasar rebo saya naik angkot 112 jurusan Depok, setelah sampai di Depok saya bingung ? Kampus UI dimana ya....setelah tanya kesana kemari akhirnya sampai juga di Halte UI, saya telpon ke Bu Endang dan Pak Sarnen diberi arahan, acara digedung Auditorium IX, setelah muter-muter dengan ojek akhirnya ketemu juga. silahkan klik juga di http://www.giritontro.wonogiri.org
Sunday, February 18, 2007
Pesta Wong Wonogiri Di UI
Diskusi Wayang 17 Februari 2007 , Berangkat dari Cikarang menuju Depok, akhirnya saya meluncur juga ke Universtas Indonesia di Depok. Perjalanan ke Depok saya tempuh dengan naik bis umum cikarang - Kp.Rambutan dan turun di Pasar Rebo, dari pasar rebo saya naik angkot 112 jurusan Depok, setelah sampai di Depok saya bingung ? Kampus UI dimana ya....setelah tanya kesana kemari akhirnya sampai juga di Halte UI, saya telpon ke Bu Endang dan Pak Sarnen diberi arahan, acara digedung Auditorium IX, setelah muter-muter dengan ojek akhirnya ketemu juga. silahkan klik juga di http://www.giritontro.wonogiri.org
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
Semarang, 14 Desember 2008
Salam,
Saya bekerja pada BALAD Wisata, Travel Agent dari Semarang yang memberangkatkan rombongan Kesenian Pemkab Wonogiri ke Belgia & Perancis pada 21 - 31 Oktober 2008. Kami sudah melakukan kesepakatan untuk menyelesaikan pembiayaan perjalanan yang berjumlah hampir 1M sebelum hari keberangkatan. Kabarnya dana perjalanan senilai 1M tersebut didapat dari sponsor dan bukan dana APBD. Ternyata sehari sebelum keberangkatan tidak ada realisasi pelunasan, sehingga Perjanjian pelunasan diubah menjadi setelah kepulangan, yaitu tanggal 10 November 2008. Ketika tanggal tersebut tiba, realisasi hanya 25 juta, jumlah yang sangat kecil dibanding sisa hutang yang berjumlah hampir 500 juta. Kami masih memberi kelonggaran waktu bagi Pemda Wonogiri untuk menyelesaikan sisa pembayaran.
Sampai kedua kalinya, kami datang bersama rekanan Travel Agent dari Jakarta pada tanggal 27 November 2008 untuk klarifikasi jadwal pelunasan, lalu kami membuatkan kelonggaran jadwal pembayaran sampai tanggal 12 Desember 2008. Namun, Pada hari ini 12 Desember 2008, kami sudah berusaha menelpon Bapak Bupati Wonogiri Begug Poernomosidi selaku Pihak Pertama dalam Perjanjian Perjalanan ini, namun tidak ada telephone yang diangkat, maupun SMS yang ditanggapi. Kami mencoba menghubungi fasilitator kami selama ini, yaitu dengan Bapak Asisten 3 Pemkab Wonogiri, Annajib Tohari, namun HP jg tidak aktif sepanjang hari. Akhirnya kami mendapatkan SMS dari Bagian Kerja Sama yaitu Bapak Teguh Setiyono yang berbunyi “ Ternyata dari Bu Reni 40 Juta, Bapak. Sudah saya Transfer. Nuwun” Segera saya cek ke rekening Bank saya, dan sudah masuk.
Pertanyaan saya masih mengganjal tentang kapan Travel Agen Balad wisata menerima pelunasan. Kami sudah konfirmasi dengan Bagian Kerjasama, dan Sekda Wonogiri, namun tidak ada jawabannya. Jika memang ini bukan proyek APBD kenapa saya, selaku Pihak Kedua tidak bisa berkomunikasi langsung dengan Pihak Pertama, yaitu Bapak Bupati Wonogiri Begug Poernomosidi, kenapa saya harus selalu dihadapkan dengan pejabat Pemkab Wonogiri, dalam hal ini Sekda, Bagian Kerjasama, dan Asisten. Apakah Proyek ini memang menggunakan dana APBD???
Memang sewaktu hari keberangkatan yaitu tanggal 21 Oktober, ada Headline di Halamana Utama SOLO POS yang memuat berita keberangkatan kami, dan ketika kami berada di Belgia tanggal 23 Oktober saya melihat dari www.solopos.co.id beberapa anggota DPRD Wonogiri sempat mempertanyakan sumber dana yang dipakai dalam misi kesenian Eropa ini.
Harapan saya, mohon Bapak Bupati bisa menepati janjinya dan mau menyelesaikan kewajibannya. Selain itu jika pembaca ada yang bisa membantu, mensupport, dan memfasilitasi masalah ini dengan damai, saya akan berterimakasih sekali. Terakhir harapan saya tujukan pada Bapak/Ibu yang duduk dalam DPR, DPRD, maupun wakil rakyat lainnya seperti Pak Walikota, dan Pak Gubernur bisa mendengar keluhan rakyatnya dan bisa memberi solusi terbaik berhubung masalah ini ada kaitannya secara tidak langsung dengan pemerintahan, dalam hal ini Pemerintah Daerah Kabupaten Wonogiri. Saya sebagai pegawai swasta menghimbau agar kerjasama Pihak Swasta bisa diperjelas, sehingga antara Proyek Pribadi dengan Proyek pemerintah tidak overlapping tanggung jawabnya, baik dari segi penggunaan dana, admisnistrasi, maupun operasionalnya.
Terakhir saya mendapat info dari salah satu peserta kesenian Belgia kemaren, bahwa bulan Januari 2009, rombongan Pemerintah Kabupaten Wonogiri akan melakukan kunjungan ke Singapore untuk Misi Kesenian, Jika perjalanan sebelumnya masih menyisakan masalah, kenapa sudah direncanakan dan dijadwalkan untuk mulai kunjungan kesenian lagi.
Mohon Bapak Gubernur selaku Pimpinan Jawa Tengah, dan Bapak Presiden selaku Penanggung jawab utama dalam struktur kepemerintahan bisa menyikapi hal ini.
Saya juga berharap teman teman media membantu saya untuk mencari solusi yang terbaik. Karena hal ini terkait dengan tokoh masyarakat. Dimana saya sendiri sebagai rakyat kecil, bingung untuk mengambil langkah karena saya masih menghargai posisi Beliau (Bupati Wonogiri – Begug Poernomosidi).
Selain itu saya hampir putus asa karena setelah deadline 12 Desember 2008 kemaren, saya dan teman teman kantor terus berjuang menagih lewat telephone ke Bapak Sekda Wonogiri Suprapoto, Asisten 3 Bupati Annajib Thohari, Kepala Bagian Kerjasama Wonogiri Teguh Setiyono, namun tidak ada satu telephone-pun yang diangkat maupun SMS yang di balas, Bahkan Bapak Bupati juga tidak ada respon ke kami. Sekarang saya tambah bingung, selaku Pihak kedua, saya idealnya bisa memposisikan berkomunikasi dan klarifikasi langsung dengan Pihak Pertama, dalam hal ini Bupati Wonogiri. Namun ternyata saya harus dihadapkan dengan 3 Pejabat diatas yang telah ditunjuk untuk menyelesaikan adminstrasi. Namun kini karena mungkin mereka juga tidak memiliki otoriti dan Power untuk menyelesaikan hal ini, akhirnya mereka juga menyerah. Sekarang saya memang harus berjuang sendirian. Saya berharap dengan surat ini teman teman media bias mengangkat kasus yang menimpa saya sehingga sampai kepada DPR, DPRD, dan Bapak Gubernur selaku pimpinan Jawa Tengah. Saya juga berharap masyarakat urun rembug dan saran sehingga beban saya bisa berkurang. Bahkan sampai hari ini, Minggu 14 Desember 2008 saya masih harus berpikir dan berjuang untuk mendapatkan hak saya untuk kantor tempat saya bekerja dengan menghubungi berbagai media massa, LSM, dan LBH.
Saya Yakin Bapak Gubernur bisa bersikaf arif dan bijak. Apalagi pada era perubahan sekarang ini. Dimana Bapak Presiden juga sedang gencar gencarnya memberantas hal hal yang menyimpang dan dinilai tidak proporsional ( red : KPK ) ,sehingga semua pihak bisa mendapatkan hak dan kewajibannya secara adil.
Terima Kasih.
NB : Buka http://www.solopos.net/zindex_menu.asp?kodehalaman=h42&id=252419
( Solopos 13 Desember 2008 - Kolom SOLO RAYA - WONOGIRI )
Rina Damayanti – Tour Department
BALAD wisata. Jl. Prof Soedarto 126. Semarang.
Phone / Fax : 024 – 7470486
HP : 0813-26-4000-70
Mail : Balad_ltd@Yahoo.Com
YM : Scoobysnack_yummy@Yahoo.Com
Post a Comment